Kamis
21 November 2024
admin
08 Sep 2022, 04:59 am

Remaja dan Masjid (Fenomena Popularitas Masjid Dikalangan Generasi Muda dan Semangat Persatuan)

Remaja dan Masjid

Fenomena Popularitas Masjid Dikalangan Generasi Muda dan Semangat Persatuan

Oleh Alfikri Habibullah, S.Pd

Remaja Masjid adalah organisasi wadah yang menampung kreatifitas pemuda dalam kegiatan beragama. Masjid sebagai pusat pertemuan musyawarah dan penyusunan rencana kegiatan pemuda, baik dalam lingkup pengajian ataupun kegiatan lomba dalam memperingati hari – hari tertentu dalam Islam. Anggotanya terdiri dari pemuda dan pemudi yang masih dalam pengaawasan pengurus masjid. Koordinasi dengan pengurus masjid menguatkan posisi mereka sebagai motor penggerak kegiatan keagamaan pemuda.

Dalam sejarahnya Remaja Mesjid di Indonesia berawal dari organisasi pemuda remaja masjid seperti BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda remaja Masjid Indonesia) yang berdiri 1977 dan dilanjutkan dengan organisasi JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia) yang berdiri tahun 2003. Organisasi berawal dari perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid. Orgainisai remaja masjid telah lama hadir ditengah – tengah umat islam.Organisasi Remaja Masjid telah lama hadir di tengah-tengah umat Islam, namun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Kelemahan ini disebabkan antara lain oleh minimnya pengetahuan organisasi dan management para aktivisnya. Padahal dengan pemahaman yang memadai, insya Allah, akan menghasilkan pengelolaan yang baik.

Perkembangan zaman membuat remaja masjid menjamur dan berkembang di masjid-masjid dan beberapa mushala. Pemuda banyak yang mulai sadar untuk berorganisasi baik dalam lingkungan masyarakat berupa Karang Taruna dan lingkup keagamaan seperti Remaja Masjid. Kesadaran ini didasari kekompakan dan ingin aktif dalam kegiatan masyarakat. Melakukan perubahan menjadi motivasi dorongan pemuda untuk ergerak.

Berawal dari melakukan tadarus Al-Qur’an setelah shalat beranjak kepada perbincangan masalah kegiatan-kegiatan kecil. Para remaja kemudian tergerak hatinya akan mulai melakukan rancangan-rancangan dan mengajak teman yang lainnya. Perkumpulan yang telah terjadi akan menghasilkan beberapa anggota relawan yang siap melancarkan rancangan tersebut. Rancangan yang kemudian akan dibicarakan bersama pengurus dan kerjasama dengan pemuka masyarakat. Pelaksanaan yang mulai terlihat dan berhasil akan menarik minat masyarakat untuk menaruh perhatian lebih kepada organisasi remaja masjid.

Setiap organisasi perlu membutuhkan bagian struktur yang akan berfungsi dan bergerak pada bidangnya masing-masing. Penataan dan pengorganisasian yang baik kegiatan dakwah remaja masjid adalah sebuah keharusan, karena dakwah remaja masjid memberikan dampak yang besar terhadap proses pembentukan masyarakat dan lingkungan yang islami. Dalam remaja masjid struktur juga akan dibentuk dan akan memuat bidang umum seperti ketua, sekretaris dan bendahara, selain itu juga dibentuk seksi bidang khusus seperti seksi dakwah, humas, an-Nisaa’ (pemudi) dan seksi acara beserta anggotanya. Struktur kepengurusan remaja masjid akan mengajarkan tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Pada awal pendirian organisasi remaja masjid ketua akan dipilih melalui kesapakatan bersama dan biasanya adalah pemuda yang memiliki pemahaman lebih terhadap agama.

Adanya pembagian kerja yang jelas dari masing-masing personil pengurus, baik sebagai pimpinan, seksi bagian maupun pelaksana dapat mengoptimalkan kerja remaja masjid. Upaya kaderisadi dapat berlangsung dengan baik karena adanya kesempatan bagi pengurus untuk mengembangkan diri. Penempatan pegurus pada bidang ahli dan kemauan yang tepat dapat menumbuhkan sikap disiplin, etos kerja, spesialisasi serta profesionalisme masing-masing pengurus. Koordianasi dapat dilakukan dengan baik kaarena adanya pembidangan kerja yang jelas.

Dari komposisi struktur keorganisasian remaja masjid di atas tersebut,kita bisa menarik benang merah menjadi beberapa bentuk aktivitas kegiatan Remaja masjdi yang dinamis sehingga menjadikan masjid kembali sebagai pusat kegiatan ibadah dan sosial kemasyarakatan bahkan menjadi sentral kegiatan agama dan peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat lingkungan masjid.

Dalam melakukan programnya remaja masjid akan merancang secara matang jauh hari sebelum kegiatan tersebut terlaksana. Rapat musyawarah yang biasanya dijadwalkan setelah isya akan menjadi awal bergeraknya kegiatan remaja masjid. Sebelum mulai kegiatan rapat ketua remaja masjid akan menyarankan anggotanya shalat berjama’ah dan tadarus sebelum ataupun setelah shalat, walaupun hanya sebagian tapi terlaksana dalam melakukan gerakan awal meramaikan masjid. Keakraban akan terasa ketika para anggota remaja mesjid yang hadir mengobrol – ngobrol menjelang waktu shalat masuk dan dimulainya kegiatan rapat. Datang sebelum waktu shalat membuat mereka berinisiatif untuk melakukan azan menggantikan muadzin masjid. Hal ini akan meringankan pekerjaan garim dan menunjukan keahlian pemuda tersebut.

Fenomena ini akan menjadikan pelajaran dan ajakan bagi pemuda lain untuk datang dan berkumpul. Masjid sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah kemudian akan ramai didatangi dan pemuda yang memliliki semangat melakukan perubahan. Remaja Masjid tak selamanya lancar meramaikan masjid di hari-hari lain tanpa ada kegiatan, terkadang hanya aktif ketika adanya acara atau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dalam hal ini diperlukan perhatian khusus dari pengurus masjid dan pemuda yang sudah aktif terjun untuk terus melakukan inovasi – inovasi untuk menarik minat pemuda.

Dalam kegiatannya remaja masjid tidak selalu mengalami kelancaran dalam kegiatannya. Beberapa penyebab mulai berkurangnya keaktifan remaja masjid daiantaranya adalah izin dari pengurus masjid dan kurangnya perhatian masyarakat. Pengurus yang tidak sejalan dengan program dan tidak memberi izin biasanya akan melemahkan semangat kegiatan remaja masjid. Sedangkan mengenai kurangnya perhatian masyarakat akan mengakibatkan malasnya remaja masjid untuk mengembangkan kegiatannya.

Contoh pengalaman yang saya dapatkan ketika ikut aktif dalam kegiiatan organisasi remaja masjid adalah melakukan kegiatan perlombaan di hari-hari besar Islam. Tahun baru Hijriyah adalah media awal dalam mempersatukan dan mengenalkan program remaja masjid. Perlombaan dan kegiatan Tausiyah malam tahun baru hijriyah atau hari besar islam lainnya menjadi ajang berkumpul dan menyatukan pemuda. Selain Tahun baru Hijriyah, bulan Ramadhan juga menjadi suatu momen yang dapat menjalin kerjasama yang besar antara remaja masjid dan jama’ah.

Keaktifan remaja masjid akan menjadikan masjid sebagai sentral kegiatan pemuda dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi dalam membangun bangsa. Adanya semangat persatuan dalam masjid dan perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan keagamaan menjadikan masyarakat yang madani dan sejahtera. Menuju masyarakat yang beriman dan madani dapat terlaksana dengan baik. Peranan pemuda akan terlihat jelas dalam membangun kesatuan dan persatuan di negara Indonesia. Masjid semakin makmur dan ramai, masyarakatpun hidup dengan tentram dan damai. Tali silaturahmi terjalin sangat kuat dan erat, segala bentuk hal yang merusak dan mematahkan semangat persatuan tidak dapat mempengaruhi masyarakat.

Dengan adanya kegiatan yang aktif dalam organisasi remaja masjid, akan menjadikan masjid sebagai tempat berkumpul dan pengembangan kreatifitas pemuda. Pemuda akan memberikan inovasi dan kreatifitas yang berguna untuk bangsa dan agama. Selain itu, pengawasan pemuka masyarakat sangat diperlukan supaya kegiatan berjalan lancar dan terarah. Dengan adanya kegiatan yang membangun yang disokong oleh pemuda mudah-mudahan negara dapat maju dalam peranan pemuda yang bersifat gotong royong dan kerjasama.

Artikel ini memiliki 1 Komentar

Mantap ustz, tulisan yg sangat menginspirasi, smg anak anak kita menjadi generasi yg cinta kpd masjid dengan senatiasa menjalankan ajaran islam dg sebaik 2 nya. Lanjutkan perjuangan ustz, barakallahulan.

Tinggalkan Komentar

 

Blog Guru Lihat Semua
Dibaca 144x
Lainnya
SEKOLAH

Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Zamriyah

Jorong Balai Rupih, Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota

Yulizar Bila, M.Ed

Kepala Sekolah